Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa industri tekstil di Indonesia belum mengalami masa surut atau "sunset industry". Pernyataan ini disampaikan meskipun gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor ini menjadi isu yang hangat akhir-akhir ini.

Analis Senior Indonesia Strategic and Economics Action Institution, Ronny P. Sasmita, memperkirakan bahwa tren penurunan permintaan produk tekstil dan pakaian jadi produksi dalam negeri masih akan terus terjadi hingga dua tahun ke depan. Ronny menyampaikan, tren penurunan ini disebabkan oleh sejumlah alasan.

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di industri tekstil Indonesia masih berlanjut, mengakibatkan ribuan pekerja kehilangan pekerjaan. Terbaru, dilaporkan bahwa sebuah pabrik tekstil berencana memangkas karyawannya hingga 500 orang. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi, mengkonfirmasi rencana tersebut dan menyebutkan bahwa ada empat pabrik yang akan melakukan PHK dalam waktu dekat.