PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu raksasa tekstil di Asia Tenggara, resmi dinyatakan pailit setelah kasasi yang diajukan perusahaan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam putusan Nomor 1345 K/Pdt. Sus-Pailit/2024. Keputusan ini tidak hanya mengguncang perusahaan, tetapi juga memberikan dampak besar terhadap industri tekstil nasional dan kesejahteraan para pekerja yang bergantung pada sektor ini.
PT Ricky Putra Globalindo Tbk. (RICY), emiten yang bergerak di bidang tekstil dan garmen, tengah menghadapi tantangan besar akibat lesunya industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri. Industri ini mengalami tekanan berat dalam dua tahun terakhir, sebagaimana tercermin dari laporan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (Apsyfi) yang mencatat 60 perusahaan tekstil mengalami guncangan bisnis. RICY sendiri tak luput dari dampaknya, dengan melakukan pengurangan jumlah karyawan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membuka peluang revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 8 Tahun 2024. Langkah ini muncul setelah banyak pihak, termasuk pelaku industri dan masyarakat, memprotes dampak negatif regulasi tersebut terhadap kebijakan dan pengaturan impor.
Industri tekstil menjadi salah satu sektor yang mengalami tekanan sepanjang tahun 2024. Meskipun ada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), tidak semua subsektor menunjukkan tren positif.
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tengah menghadapi tantangan besar yang mengancam keberlanjutannya. Dalam upaya merespons tekanan yang kian berat, Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) menyuarakan dukungan terhadap wacana pemberian insentif berupa diskon tarif listrik bagi pelanggan industri, meskipun dampaknya hanya bersifat jangka pendek.
Page 120 of 241