Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia, meskipun belum mencapai pemulihan yang signifikan, mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan setelah penerapan Permendag No. 3/2024. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengamati adanya peningkatan aktivitas penjualan di sektor hilir TPT setelah kebijakan ini diberlakukan. Ketua Umum APSyFI, Redma Gita Wirawasta, menyatakan bahwa kebijakan ini mulai memberikan dampak positif, terutama karena diberlakukan dekat dengan awal Ramadan.

Indonesia Fashion Week (IFW) 2024 telah menjadi saksi kolaborasi gemilang antara Indonesia Global Halal Fashion (IGHF) dan KainHalal. Dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim global, pemerintah dan pelaku mode bergandengan tangan untuk menyediakan busana dengan label halal. Fesyen yang berlabel halal bukan hanya sekadar tren, tetapi juga mendukung konsep gaya hidup berkelanjutan dalam era modern. Prinsip sustainable fashion menjadi bagian tak terpisahkan dari tayyiban (kebaikan) dalam gaya hidup halal. Proses pengolahan tekstil yang menggunakan bahan kimia, termasuk pewarna yang belum teruji kehalalannya, menjadi fokus untuk ditingkatkan.

Pemerintah Kabupaten Wonosobo bersama Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KopUKM) Teten Masduki telah merencanakan pembangunan sebuah pabrik tekstil yang menggunakan bahan rami di Kalikajar, Wonosobo. Langkah ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk memperkuat ekonomi lokal dan mengembangkan potensi daerah. Kunjungan kerja yang dilakukan oleh Menteri Teten Masduki beserta rombongan pada Sabtu (30/3) bertujuan untuk mengeksplorasi potensi pembangunan pabrik tekstil berbahan rami di Kalikajar. Selama kunjungan tersebut, mereka meninjau proses pembuatan bahan linen rami lokal yang telah berhasil menarik perhatian di acara INACRAFT yang digelar di Jakarta Convention Center.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri dapat bernafas lega dengan proyeksi positif yang dihadirkan oleh peningkatan Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia. Data yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa industri manufaktur RI sedang mengalami fase ekspansi yang signifikan, dengan indeks PMI mencapai level 54,2, yang merupakan posisi tertinggi dalam 2,5 tahun terakhir. Kinerja yang semakin menggeliat ini tidak hanya berdampak pada industri manufaktur secara umum, tetapi juga telah menular ke sektor pabrik-pabrik tekstil di dalam negeri, khususnya di industri hulu. Sejak kuartal keempat tahun 2022, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang merajalela di sektor TPT mulai menunjukkan tanda-tanda mereda. Angka PHK yang mencapai 1 juta pekerja, sebagaimana dicatat oleh Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), mulai menunjukkan penurunan.

Industri tekstil merupakan salah satu sektor yang telah mengalami transformasi yang signifikan dalam upaya menciptakan keberlanjutan lingkungan. Di tengah tantangan global terkait perubahan iklim dan masalah lingkungan lainnya, perusahaan-perusahaan tekstil mulai mengambil langkah-langkah progresif untuk mengurangi dampak negatif mereka terhadap lingkungan. Salah satu contoh nyata dari transformasi ini adalah Lenzing Group, produsen global serat selulosa regenerasi yang telah memimpin dalam memperkenalkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam operasinya.