Industri tekstil, produk tekstil (TPT), dan alas kaki Indonesia menunjukkan kebangkitan signifikan sepanjang 2025. Setelah menghadapi tekanan global dan banjir impor dalam dua tahun terakhir, sektor padat karya ini kini kembali menorehkan capaian positif, terutama di kinerja ekspor.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan bangun pabrik tekstil pertama di wilayahnya dengan nilai investasi mencapai Rp4,6 miliar lebih. Pembangunan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat sektor industri fashion dan tekstil lokal di Bintan.
Majelis Rayon Tekstil Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI Tekstil) menyatakan dukungannya terhadap aspirasi kelompok buruh yang meminta kenaikan upah minimum sebesar 10% pada tahun 2026. Dukungan ini didasarkan pada prinsip pemerataan ekonomi yang berkeadilan.
Sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil (IKFT) menunjukkan kinerja gemilang dengan pertumbuhan mencapai 6,70% secara tahunan (year-on-year). Capaian ini tidak hanya menandakan pemulihan sektor industri pengolahan, tetapi juga memperkuat kontribusi IKFT terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional yang kini mencapai 3,82%.
Menanggapi kasus PT Sejahtera Bintang Abadi Tekstile Tbk (SBAT) yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Direktur Eksekutif Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Rayon Tekstil, Agus Riyanto, menyatakan hal ini sebagai bukti buruknya kinerja pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian sebagai pembina sektor.
- Industri Tekstil Nasional Tertekan, Utilisasi Pabrik di Bawah 50%
- Meresapi Filosofi Batik Merawit di Museum Tekstil Jakarta
- TRIS Bidik Ekspansi Ekspor Lewat Perjanjian Dagang Internasional
- Mahasiswa UM Bandung Tampilkan Karya Inspiratif dalam Pameran Seni “Kala Srijati”
- IKA Tekstil Desak Pemerintah Perketat Impor untuk Selamatkan Industri TPT
Page 28 of 255
- You are here:
- Home