Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu menggarisbawahi pentingnya sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha sebagai modal utama untuk memperkuat daya saing dan keberlanjutan industri tekstil di Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Kemenkeu Mendengar yang dihadiri asosiasi pengusaha tekstil pada 21 November 2024.

Industri tekstil nasional kini menghadapi tantangan besar, baik dari sisi persaingan global maupun dampak serbuan produk ilegal. Kondisi ini diperparah oleh tingginya tarif masuk ke pasar Amerika Serikat (AS) dan Eropa, yang membuat produk tekstil dalam negeri sulit bersaing. Hal ini menjadi perhatian serius Anggota Komisi VI DPR, Firnando Hadityo Ganinduto, dalam rapat kerja bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso di Jakarta (20/11/2024).

Industri tekstil Indonesia tengah menghadapi tantangan baru berupa rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12%. Kebijakan ini memunculkan kekhawatiran besar di kalangan pelaku industri, yang menilai dampaknya akan merugikan, baik dari sisi produsen maupun konsumen.