Industri tekstil Indonesia dihadapkan pada tantangan besar untuk tetap eksis dan bersaing di pasar global. Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Liliek Setiawan, menyatakan bahwa meskipun Indonesia saat ini hanya memenuhi 1,8% kebutuhan tekstil dunia, ada peluang untuk meningkatkan pangsa pasar tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti perkembangan teknologi dalam industri tekstil.

Tarik ulur kebijakan impor yang terjadi belakangan ini menuai kritik tajam dari Komisi VII DPR RI. Kebijakan yang berubah-ubah dalam waktu singkat dianggap menyebabkan kerugian besar bagi industri tekstil dalam negeri, bahkan membuat beberapa pelaku usaha terpaksa gulung tikar.

Industri tekstil di Indonesia terus didorong untuk berinovasi, terutama dalam hal penggunaan teknologi baru guna menembus pasar ekspor global. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah menyatakan pentingnya adopsi teknologi terkini agar mampu bersaing di pasar internasional.