Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia menghadapi tekanan besar akibat membanjirnya produk impor, terutama yang bersifat ilegal. Hal ini diungkapkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin), yang menyatakan bahwa banjir produk impor telah menekan permintaan dalam negeri, terutama di sektor pakaian jadi.

Industri tekstil nasional sedang berada dalam masa sulit. Satu per satu pabrik tekstil di Indonesia terpaksa tutup dan bangkrut, yang berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Hingga saat ini, lebih dari 15 ribu pekerja telah menjadi korban PHK, dengan angka mencapai sekitar 15.114 orang. Krisis ini membuat masa depan industri tekstil di Indonesia semakin suram.

PT Sri Rezeki Isman Tbk. (Sritex), salah satu perusahaan tekstil terintegrasi terbesar di Asia Tenggara, kini menghadapi krisis keuangan besar. Perusahaan ini telah melaporkan peningkatan utang yang signifikan, disertai dengan pengurangan jumlah karyawan dan restrukturisasi utang untuk tetap bertahan.