Jakarta Fashion Week (JFW) 2025 menjadi sorotan dengan kehadiran para aktris dan model ternama yang tampil memukau mengenakan koleksi kolaborasi antara tiga desainer dan Berkat Makmur Textile (BM Tekstil). Acara yang berlangsung di City Hall, Pondok Indah Mall 3, Jakarta pada Kamis (24/10/2024), ini menghadirkan koleksi dari brand Heaven Lights, Artkea Colours, dan Ayu Dyah Andari dalam show bertajuk Radiant Reverie. Di antara selebriti yang hadir adalah Kimmy Jayanti, Okky Asokawati, Whulandary Herman, Marsha Timothy, Aurel Hermansyah, Kimberly Ryder, dan Reza Artamevia.
Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, mengungkapkan bahwa industri tekstil nasional menghadapi tekanan yang signifikan akibat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 8/2024, yang merelaksasi impor sejumlah komoditas. Menurut Iwan, kebijakan tersebut mengganggu operasional produksi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional. “Permendag No. 8/2024 adalah masalah klasik yang sudah diketahui banyak pihak. Banyak pelaku industri tekstil yang terdampak hingga mengalami disrupsi, bahkan beberapa di antaranya harus tutup,” ujar Iwan di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada Senin (28/10/2024).
Penyelamatan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri tidak boleh hanya terfokus pada satu perusahaan. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eisha Maghfiruha Rachbini, menekankan pentingnya pendekatan yang menyeluruh dalam menjaga kelangsungan industri TPT. "Yang perlu ditekankan adalah penyelamatan industri tekstil, bukan hanya pada satu perusahaan saja," jelas Eisha pada Senin (28/10).
Kondisi industri tekstil di Indonesia yang kian terpuruk mendorong pengusaha meminta adanya sinkronisasi kebijakan antar-kementerian. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma G. Wirawasta, menilai bahwa koordinasi antara kementerian, terutama Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perdagangan, harus ditingkatkan agar kebijakan yang dibuat benar-benar mendukung industri tekstil dalam negeri.
Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Airlangga, Hadi Subhan, menyoroti gelombang PHK yang menimpa sektor tekstil. Berdasarkan laporan, setidaknya ada dua peristiwa besar terkait PHK di industri ini. PT Primissima (Persero), perusahaan tekstil milik negara, melakukan PHK massal terhadap 402 karyawan. Selain itu, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang. Sebelumnya, nasib 510 pekerja di PT Pandanarum Kenanga Textile (Panamtex) juga terancam akibat putusan pailit dari PN Semarang.
Page 143 of 239