Ekspor batik Indonesia mengalami penurunan yang signifikan pada kuartal II-2024, turun sebesar 8,39 persen secara tahunan (year-on-year). Penurunan ini dilaporkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan disinyalir sebagai dampak dari kondisi geopolitik global. Batik, yang tidak hanya berfungsi sebagai produk fesyen tetapi juga dapat diaplikasikan pada dekorasi rumah, menjadi salah satu produk yang terdampak.
Menteri Perindustrian (Menperin) RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan bahwa tahun 2024 menjadi tahun yang menantang bagi industri tekstil dan pakaian jadi nasional. Dalam acara pameran Hari Batik Nasional x Industrial Festival 2024 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pada Rabu (2/10/2024), Agus mengungkapkan bahwa ekspor industri tekstil dan pakaian jadi mengalami penurunan signifikan selama dua triwulan pertama 2024.
Dalam rangka menangani hambatan teknis perdagangan, khususnya untuk produk unggulan Indonesia seperti tekstil dan alas kaki, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menggelar Workshop Implementasi Perjanjian Technical Barrier to Trade (TBT) WTO pada 30 September 2024 di Jakarta. Acara ini bertujuan membahas pemanfaatan perjanjian tersebut dalam mengatasi hambatan yang sering ditemui oleh pelaku usaha dalam menembus pasar ekspor, terutama mengenai standar, regulasi teknis, dan penilaian kesesuaian.
Page 238 of 413