Gelaran Pilkada Serentak 2024 diprediksi tidak akan memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan industri tekstil dalam negeri. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat Benang Filamen Indonesia (APSyFi), Redma Gita Wirawasta, menyatakan pesimismenya terhadap kontribusi Pilkada terhadap peningkatan permintaan tekstil. Hal ini berhubungan erat dengan pengalaman pada Pemilu 2024 yang lalu, di mana konsumsi atribut kampanye seperti kaos partai dan atribut calon legislatif mengalami penurunan drastis.

Industri tekstil Indonesia masih berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Menurut Asosiasi Produsen Serat Benang Filamen Indonesia (APsyFi), banyak perusahaan tekstil yang terus menutup pabrik mereka, dan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kian tak terelakkan. Pasar domestik yang semula menjadi harapan, kini juga tidak bisa lagi diandalkan untuk mendongkrak sektor ini.

Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 yang diadakan bersamaan dengan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 berhasil menjadi ajang penting bagi industri mode muslim Indonesia. Melalui ajang ini, banyak desainer muda bertalenta lahir, terutama melalui kompetisi Textile Design Competition yang menjadi sorotan. Kreativitas dan inovasi yang ditampilkan para desainer muda diharapkan mampu memperkuat posisi industri modest fashion Indonesia di kancah global.