Momentum Lebaran yang biasanya menjadi penggerak utama konsumsi nasional gagal mengangkat performa sektor sandang dan pangan pada tahun ini. Alih-alih mendapat dorongan permintaan seperti tahun-tahun sebelumnya, para pelaku usaha justru menghadapi kontraksi berkepanjangan bahkan setelah Ramadan usai. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran mendalam terhadap kelangsungan usaha hingga akhir tahun.
Kondisi industri makanan dan minuman (mamin) serta tekstil di Indonesia pada momentum Ramadan hingga Lebaran 2025 tak menunjukkan lonjakan berarti. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai, tahun ini pelaku industri justru tidak merasakan adanya geliat pasar yang biasanya meningkat pada momen besar tersebut.
PT Argo Pantes Tbk (ARGO), emiten yang bergerak di sektor tekstil dan pakaian jadi, mencatat lonjakan kerugian yang signifikan pada kuartal I 2025. Meskipun pendapatan perusahaan mengalami pertumbuhan, ARGO tetap harus menanggung kerugian komprehensif yang membengkak hampir sembilan kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Page 28 of 324