Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) menanggapi tren relokasi pabrik dari China ke Indonesia yang mencuat di tengah perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Wakil Menteri Perindustrian Faisal Reza sebelumnya menyebutkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tujuan relokasi, terutama setelah Presiden AS Donald Trump merencanakan hambatan tarif impor baru untuk produk asal China.

Ketua Umum APSyFI, Redma Gita Wiraswasta, mengungkapkan bahwa dalam dua tahun terakhir sudah ada beberapa perusahaan tekstil dan produk tekstil (TPT) asal China yang mulai berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, tren ini diperkirakan akan terus berlanjut jika perang dagang dengan AS semakin memanas.

Industri TPT nasional dapat memperoleh manfaat signifikan apabila produsen TPT China secara langsung memindahkan kegiatan usaha mereka ke Indonesia. Hal ini akan memperkuat rantai pasok industri TPT lokal sekaligus menciptakan persaingan pasar yang lebih adil. Produsen yang merelokasi usahanya juga akan menghadapi beban biaya operasional dan perpajakan yang setara dengan produsen lokal, sehingga memberi dampak positif pada ekosistem industri.

Namun, Redma mengingatkan risiko jika yang merelokasi adalah perusahaan trader yang menyamar sebagai produsen. Praktik semacam ini hanya akan menjadikan Indonesia sebagai hub untuk kegiatan transhipment tanpa memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan industri nasional.

Menurut Redma, menarik pabrik TPT China untuk relokasi ke Indonesia bukanlah hal mudah. Dalam diskusi sebelumnya dengan Taiwan Textile Federation, salah satu syarat utama yang diajukan adalah harga gas di kisaran US$ 6 per MMBTU, sebagai bagian dari komitmen terhadap green industry yang diharapkan pelanggan global. Tanpa insentif tersebut, relokasi pabrik ke Indonesia dinilai sulit untuk direalisasikan.

Potensi relokasi ini menandakan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing industri TPT, tetapi juga memerlukan perhatian terhadap kebijakan yang mendukung investasi berkelanjutan dan memperkuat industri lokal.