PT PLN (Persero) terus berkomitmen dalam menyediakan pasokan listrik yang andal dan berkualitas guna mendukung pertumbuhan industri di Jawa Barat. Sebagai bentuk nyata dukungan tersebut, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, Agung Murdifi, meresmikan penyalaan perubahan daya PT South Pacific Viscose dari 33 MVA menjadi 47 MVA di Jalan Industri, Desa Cicadas, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta pada Jumat (21/3/2025). Kenaikan daya ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas serta daya saing industri tekstil dan serat buatan di wilayah tersebut.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) akan segera dilelang. Namun, keputusan mengenai proses pelelangan tersebut masih menunggu hasil dari kurator.

Setiap menjelang Lebaran, kebiasaan membeli baju baru seolah menjadi tradisi yang sulit dilepaskan. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa kebiasaan ini memiliki dampak besar terhadap lingkungan? Limbah pakaian yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah, air, dan udara, sementara produksi tekstil itu sendiri berkontribusi pada emisi gas rumah kaca yang signifikan.

Pameran Tekstil dan Pakaian Chaoshan ke-4 (CTGE) sukses digelar pada 18 hingga 20 Maret 2025 di Pusat Konvensi dan Pameran Internasional Shantou. Dengan tema “Kembali ke Chaoshan,” acara ini mencatat rekor baru dengan cakupan area 130.000 meter persegi, menghadirkan 12 zona utama dan 16 ruang pameran. Sebanyak 1.026 peserta pameran berpartisipasi, menarik lebih dari 121.000 pengunjung profesional, mencerminkan pertumbuhan skala acara ini secara signifikan. Pameran ini menampilkan 17 klaster industri utama yang mencakup seluruh rantai pasok tekstil dan pakaian, dari pakaian dalam hingga kain dan aksesori. Kehadiran pembeli internasional dan platform e-commerce dari lebih dari 40 negara, seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Turki, semakin memperkuat upaya internasionalisasi acara ini.

Menjelang Lebaran 2025, konsumsi masyarakat menunjukkan pola yang tidak biasa. Tidak ada lonjakan belanja seperti tahun-tahun sebelumnya, bahkan beberapa indikator ekonomi seperti deflasi awal tahun, penurunan penjualan riil, dan melemahnya transaksi menggunakan kartu debit serta kredit menegaskan adanya anomali konsumsi di tengah masyarakat.