Industri tekstil nasional menyambut baik langkah Kementerian Keuangan dalam memberantas impor ilegal, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengoptimalkan pendapatan negara dari kegiatan ekonomi bayangan (shadow economy). Praktik impor ilegal dianggap sebagai salah satu penyebab utama menurunnya kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam satu dekade terakhir.
Ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia mencatatkan peningkatan pada periode Januari-Oktober 2024. Meski industri tekstil domestik sedang menghadapi tantangan besar, seperti gelombang pailit sejumlah pabrik, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren positif baik dari sisi nilai maupun volume ekspor.
Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2025 menimbulkan kekhawatiran di kalangan produsen tekstil. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, menyebutkan bahwa kebijakan ini berpotensi menambah beban biaya yang akhirnya dibebankan kepada konsumen.
Page 156 of 362