Industri garmen di Indonesia, terutama di daerah Purwakarta dan Karawang, mengalami gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mengkhawatirkan. Berbagai pabrik, satu per satu, dilaporkan tutup total atau memindahkan operasinya keluar dari daerah tersebut. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, mengungkapkan bahwa tren PHK dan tutupnya pabrik masih berlanjut. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, hanya tersisa sedikit perusahaan garmen di Karawang, dengan banyaknya pindah ke Jawa Tengah.
Bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Tekstil di Majalaya, momen politik seperti Pemilu merupakan waktu yang dinanti-nantikan. Tradisi pesanan dari peserta pemilu telah menjadi sumber penghidupan yang krusial bagi mereka. Namun, suasana saat ini sangat berbeda. Agus Ruslan, seorang pelaku IKM Tekstil Majalaya, mengungkapkan bahwa pesanan jauh berkurang dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya ketika pemilu tengah berlangsung. "Pada zamannya, satu partai politik bisa memesan jutaan buah, mulai dari kaos, sarung, hingga bendera," tutur Agus pada Senin, 11 Desember 2023.
Pemilihan umum, selain menjadi momentum politik, seringkali dianggap pula sebagai kesempatan bagi sektor ekonomi untuk tumbuh melalui strategi pemasaran dan penjualan para kontestan pemilu. Namun, jelang Pemilu 14 Februari 2024, industri tekstil dan garmen berada dalam sorotan atas isu impor yang mengancam pasar domestik. Kaus, sebagai salah satu produk unggulan dari industri pakaian dan tekstil, menjadi andalan para produsen baik besar maupun kecil. Peserta pemilu kerap menggunakan kaus sebagai media kampanye utama. Namun, realitas di lapangan nampaknya tak selalu sejalan dengan perhitungan di atas kertas.
Page 309 of 329