Industri tekstil dalam negeri tengah menghadapi tantangan besar, meskipun data statistik menunjukkan pertumbuhan yang tampak positif. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wiraswasta, menyoroti adanya kejanggalan dalam data impor yang menyebabkan ketidaksesuaian antara kondisi di lapangan dengan laporan resmi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa penyelundupan barang-barang impor di Indonesia terjadi melalui 351 pelabuhan tikus. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers terkait hasil penindakan impor dan ekspor di wilayah Jawa Timur tahun 2024-2025.

Ekonomi Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,03% pada tahun 2024. Namun, sektor sandang mengalami perlambatan dalam konsumsi. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,94% sepanjang tahun, tetapi pengeluaran untuk pakaian dan alas kaki hanya naik 2,55%.