Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia menghadapi ancaman serius akibat membanjirnya barang impor ilegal. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, mengungkapkan bahwa dalam lima tahun terakhir, lebih dari 72.250 kontainer TPT ilegal dari China telah memasuki pasar domestik. Akibatnya, negara merugi hingga Rp46 triliun, sementara industri lokal semakin terpuruk.

Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 7,43 persen pada triwulan III tahun 2024. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa capaian ini bisa lebih tinggi dengan kebijakan strategis dan probisnis, khususnya dalam pengendalian impor.

Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional saat ini menghadapi tekanan berat yang menyebabkan tingkat utilisasi produksi turun drastis hingga di bawah 50%. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmaja, mengungkapkan bahwa berbagai tantangan, termasuk kebijakan yang tidak mendukung, semakin memperburuk situasi.