Pelaku industri tekstil di Indonesia terus menggaungkan harapan agar sektor ini semakin maju dan sejajar dengan industri pangan dan perumahan. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menekankan bahwa sektor tekstil, sebagai bagian dari kebutuhan primer masyarakat, harus mendapatkan perhatian yang setara dengan sektor-sektor lain seperti pangan dan perumahan.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sedang merencanakan pemberian insentif fiskal untuk mendorong industrialisasi pada sektor-sektor yang mengalami keterlambatan akibat perubahan inovasi bisnis. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa sektor-sektor tersebut mencakup industri tekstil, alas kaki, dan karet. Keterlambatan ini sebagian besar disebabkan oleh peralihan teknologi dan otomatisasi yang belum sepenuhnya diadopsi oleh sektor-sektor tersebut.

Industri dalam negeri Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan besar akibat lonjakan impor produk dari China. Banjirnya produk-produk murah asal China ke pasar Indonesia telah memberikan pukulan keras bagi produsen lokal, terutama di sektor tekstil dan garmen. Para pengusaha garmen, baik dari industri rumahan maupun pabrik besar, merasakan dampak langsung berupa penurunan pangsa pasar dan kesulitan bersaing dengan harga produk impor yang jauh lebih murah.