Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia tengah menghadapi tantangan berat. Dalam dua tahun terakhir, sebanyak 38 pabrik telah menghentikan operasinya, dan hingga September 2024, sebanyak 46.000 pekerja telah kehilangan pekerjaan. Kondisi ini diperkirakan akan semakin memburuk dengan proyeksi tambahan 30.000 pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga akhir tahun.
Kembalinya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) diprediksi membawa dampak signifikan bagi sektor industri Indonesia, khususnya tekstil. Direktur Eksekutif Center of Economic Reform (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, menilai bahwa kepemimpinan Trump berbeda jauh dibandingkan dengan Presiden Joe Biden, terutama dalam kebijakan perdagangan internasional.
Industri tekstil Indonesia menghadapi tantangan berat. Data Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament (APSyFI) mencatat, dalam dua tahun terakhir sebanyak 60 perusahaan tekstil terpaksa tutup. Dampaknya, 250.000 pekerja kehilangan pekerjaan akibat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Page 195 of 414