Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jawa Barat tengah mengalami fase tersulit dalam beberapa tahun terakhir. Lesunya permintaan pasar akibat tingginya serbuan produk impor, baik legal maupun ilegal, menyebabkan industri ini menjadi kontributor terbesar pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jawa Barat sepanjang 2025. Mayoritas pelaku industri tekstil berjalan berdasarkan permintaan pasar, namun kini permintaan tersebut melemah signifikan karena pasar dalam negeri harus bersaing dengan produk impor dalam jumlah besar.
- Kunjungan Ratu Maxima ke Sragen Tekankan Kesetaraan Gender dan Kesehatan Keuangan
- Kebangkitan Peran Koperasi sebagai Fondasi Ekonomi Kerakyatan
- Standar Hijau Jadi Kunci, Industri Tekstil Vietnam Optimalkan Peluang EVFTA di Tengah Tekanan Global
- Tekanan Impor Menahan Kinerja, Chemstar Indonesia Bidik Kebangkitan Lewat Inovasi dan Produk Ramah Lingkungan
- Larangan Thrifting Jadi Momentum Kebangkitan UMKM Tekstil, Asalkan Didukung Kebijakan Pemerintah
Page 10 of 255
- You are here:
- Home
Berita Populer
- Industri Tekstil Tumbuh 7,43% di Kuartal III/2024 Meski Banyak Pabrik Tutup: Peran Restriksi Perdagangan
- Perpaduan Teknologi dan Tenun Tradisional: Sebuah Inovasi Terbaru
- Meski Diterpa Gempuran Produk Impor, Industri Tekstil Bandung Tetap Tumbuh
- Menuju Masa Depan Berkelanjutan: Inovasi Teknologi Tekstil Ramah Lingkungan
- Industri Tekstil Tumbuh Positif, Kemenperin Fokus Dorong Kemandirian Nasional