Kain perca selama ini kerap dipandang sebagai limbah tanpa manfaat dalam industri fashion dan konveksi. Namun di Yogyakarta, potongan-potongan kecil tersebut justru berubah menjadi produk kreatif bernilai ekonomi tinggi melalui sentuhan tangan para perajin disabilitas. Mereka menghasilkan berbagai kerajinan—mulai dari aksesori, totebag, hingga dekorasi unik—yang bukan hanya indah, tetapi juga ramah lingkungan.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmennya untuk memperketat pengawasan terhadap impor tekstil ilegal langsung di area pelabuhan. Langkah ini diambil sebagai respons atas maraknya keluhan pedagang pakaian bekas impor (thrifting) yang menuding bahwa banjir produk tekstil dari China telah menekan pelaku UMKM di sektor fesyen.

Industri tekstil Indonesia kembali menjadi sorotan dalam seminar Indonesia, Sustainable Sourcing Hub For Textile, Apparel and Beyond yang digelar di Australia pada Kamis (20/11). Acara tersebut menjadi penutup rangkaian Global Sourcing Expo (GSE) 2025 serta menghadirkan diskusi mendalam mengenai peluang kemitraan rantai pasok tekstil antara Indonesia dan Australia.

Pelaku industri tekstil dan alas kaki Indonesia tengah berada dalam situasi penuh kekhawatiran seiring belum tuntasnya negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat. Mereka berharap produk manufaktur unggulan—khususnya tekstil dan alas kaki—dapat memperoleh tarif rendah bahkan nol persen dalam skema dagang baru yang sedang dirumuskan pemerintah bersama AS.

Indonesia semakin agresif membuka peluang kemitraan internasional di sektor tekstil dan garmen melalui rangkaian agenda di Global Sourcing Expo 2025. Salah satu momen pentingnya adalah Business Networking Dinner on Textile and Garment Industry yang berlangsung di KJRI Melbourne pada 18 November 2025. Acara ini mempertemukan Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Siswo Pramono, Konjen RI Melbourne Yohannes Jatmiko Heru Prasetyo, serta para pelaku industri tekstil dari Indonesia, termasuk perwakilan usaha dari Kota Bandung.