Dunia mode kembali menoleh ke Indonesia setelah munculnya inovasi tak terduga dari bahan yang selama ini dianggap tak berguna: daun sawit. Limbah yang kerap luput dari perhatian itu kini menjelma menjadi pewarna tekstil bernilai tinggi dan menjadi incaran brand fashion internasional. Transformasi ini mencuat lewat acara Karpas Dyealogue 2025 di Jakarta, yang menjadi sorotan besar dalam industri fashion berkelanjutan.
Industri tekstil Indonesia kembali menjadi sorotan seiring rencana relokasi sejumlah pemain besar dunia. Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengungkapkan adanya minat kuat dari sembilan perusahaan tekstil asal China untuk membangun pabrik di Tanah Air. Menurutnya, perusahaan tersebut tengah dalam tahap persiapan akhir untuk memindahkan pusat produksinya, meski belum dijelaskan secara rinci lokasi pabrik yang akan dibangun. Ia hanya menegaskan bahwa sebagian proses relokasi sudah mulai berjalan.
Perdebatan mengenai impor pakaian bekas kembali mengemuka dan belum menemukan titik akhir. Pemerintah tetap bersikeras memperketat aturan, sementara pedagang thrifting terus berupaya memperjuangkan ruang eksistensinya di pasar. Usulan terbaru muncul dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi VI DPR pada 2 Desember 2025, di mana Asosiasi Pedagang Pakaian Bekas Indonesia (APPBI) mengajukan skema pajak khusus 7,5 hingga 10 persen bagi impor pakaian bekas.
Page 1 of 415