Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memberikan dorongan besar terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri, khususnya dalam sektor tekstil. Langkah ini diwujudkan melalui Politeknik STTT Bandung, yang telah melahirkan 309 lulusan di berbagai bidang tekstil dan produk tekstil. Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja terampil dan kompeten yang mendukung pertumbuhan industri yang tangguh dan mampu bersaing di pasar global. Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, program prioritas Kemenperin dalam membangun SDM industri terampil salah satunya dilaksanakan melalui pendidikan vokasi. Politeknik STTT Bandung menjadi salah satu lembaga yang berperan penting dalam melahirkan lulusan-lulusan terampil dalam bidang tekstil.

Libur panjang yang sering menjadi momen dinantikan oleh banyak orang juga membawa tantangan tersendiri bagi sektor industri, terutama bagi industri tekstil dan pariwisata. Dialog antara Bramudya Prabowo dengan Redma Gita Wirawasta dari Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) serta Maulana Yusran dari Apindo Bidang Pariwisata & Ekonomi Kreatif telah menggambarkan berbagai dampak yang terjadi pada akhir tahun 2023 serta kesiapan pengusaha menghadapi aturan libur dan cuti bersama di tahun 2024.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia telah lama menjadi tulang punggung ekonomi dengan mempekerjakan jutaan tenaga kerja. Data terbaru menunjukkan bahwa sektor ini menyerap lebih dari 3,9 juta orang dari total tenaga kerja dalam sektor manufaktur nasional. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi industri ini adalah mendapatkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri yang terus berkembang. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggarisbawahi bahwa produktivitas dan keterampilan tenaga kerja sangat memengaruhi kinerja industri TPT. Untuk mengatasi hal ini, pendidikan dan pelatihan vokasi telah diidentifikasi sebagai solusi utama guna melahirkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten.