Industri tekstil Tiongkok menunjukkan kinerja yang relatif solid selama lima bulan pertama tahun 2025, berdasarkan data resmi yang dirilis pada Senin (7/7). Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan fluktuasi permintaan, sektor ini justru mencatatkan sejumlah indikator pertumbuhan yang melampaui ekspektasi.
Kebijakan Amerika Serikat yang menetapkan tarif tambahan sebesar 32% untuk seluruh produk asal Indonesia mulai 1 Agustus 2025 menjadi kabar buruk bagi sektor industri nasional. Keputusan sepihak yang diumumkan oleh Presiden Donald J. Trump ini dinilai sebagai pukulan telak, khususnya bagi sektor tekstil dan alas kaki yang selama ini menjadi tulang punggung ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam.
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia tengah menghadapi tekanan berat akibat membanjirnya barang impor. Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wiraswasta, menyebut keberadaan mafia impor sebagai dalang utama keterpurukan sektor ini. Menurutnya, mafia tersebut memiliki kekuatan besar dalam menentukan kuota impor yang hanya menguntungkan kelompok tertentu, sementara pejabat-pejabat terkait disebut tak berdaya menghadapi tekanan mereka.
Page 3 of 329