Industri tekstil Uzbekistan berada pada titik kritis, siap untuk tumbuh namun dihadapkan pada tantangan signifikan yang menghambat potensinya sepenuhnya. Pertemuan pemerintah baru-baru ini yang dipimpin oleh Presiden Shavkat Mirziyoyev menyoroti baik pencapaian maupun hambatan yang dihadapi oleh industri ini, memberikan pandangan tentang arah yang dapat diambil untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Sektor tekstil China menunjukkan pertumbuhan yang kuat, dengan perusahaan-perusahaan besar melaporkan laba yang mengesankan pada dua bulan pertama tahun 2024. Data resmi menunjukkan bahwa total laba dari perusahaan tekstil terkemuka melonjak menjadi 18,2 miliar yuan, setara dengan sekitar $2,56 miliar USD selama periode ini. Menurut Kementerian Industri dan Teknologi Informasi, pendapatan operasional bersama dari perusahaan-perusahaan ini mencapai 675 miliar yuan, menandai peningkatan signifikan sebesar 13,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan substansial ini menunjukkan ketahanan dan vitalitas industri tekstil China meskipun tantangan ekonomi global.

Industri garmen di Bangladesh telah lama menjadi landasan perekonomian negara, namun kini industri garmen berada di titik puncak transformasi strategis. Bertujuan untuk melakukan diversifikasi di luar serat kapas tradisional, industri ini merespons dinamika pasar global dengan rencana komprehensif yang diuraikan dalam penelitian bertajuk “Beyond Cotton,” yang ditugaskan oleh Asosiasi Produsen dan Eksportir Garmen Bangladesh (BGMEA).

Presiden Turkmenistan, Serdar Berdimuhamedov, telah mengekspresikan minat yang besar untuk mendirikan pabrik tekstil di Tajikistan melalui kolaborasi antara kedua negara. Sebagai respons, Tajikistan menyatakan kesediaannya untuk mempelajari proposal tersebut, menandakan potensi kemitraan dalam sektor tekstil.

Asosiasi perdagangan yang mewakili pengusaha pakaian di Filipina mendorong pemerintah untuk memfasilitasi pembangunan pabrik tekstil baru mengantisipasi lonjakan permintaan barang-barang tersebut setelah Filipina masuk ke dalam perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa (UE).