Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengungkapkan keprihatinannya terhadap banjir tekstil ilegal dari China yang semakin mengancam industri tekstil dalam negeri. Kritik ini diarahkan pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, yang dianggap lalai mengawasi masuknya puluhan ribu kontainer tekstil impor ilegal ke Indonesia.

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu pemain utama di industri tekstil Indonesia, mencatatkan penurunan kerugian selama sembilan bulan pertama tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, kerugian Sritex menyusut menjadi US$66,05 juta, jauh lebih kecil dibandingkan dengan kerugian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$115,20 juta.

Kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memperingatkan bahwa langkah ini akan berdampak signifikan terhadap biaya operasional, mengakibatkan potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, serta menambah beban pada industri yang sudah tertekan oleh daya beli masyarakat yang lemah dan maraknya impor ilegal.